Iklan

Sunday, November 16, 2008

The kathina day to Sprituality of Buddha :from : Tjung teck S.Ag ../ Hari kathina dari Buddha ...?/oleh :Ven Y.M.Bhikkhu candasilo.?/science sprit.

Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa (tikkhattum)3x

Akkocchi mam,avadhi mam
Ajini mam ahasi me
ye tam na upanayhanti
Veram tesupasammati. (1:4) Bab 1 : YAMAKA VAGGA

Artinya :Mereka yang memendam kebencian di dalam dirinya dan tidak berpikir : "ia telah menyiksa diriku,ia telah memukul tubuhku,ia telah mengalahkan aku,ia telah merampas barang-barangku ", maka kebencian akan lenyap dari batinya.

Melihat Sprituality dari Ajaran shang Buddha dapat diketemukan begitu banyak masalah yang timbul akibat dari pertikaian dan permusuhan, yang diakibatkan oleh kebutuhan pokok sandang dan pangan,maka mereka yang memendam kebencian di dalam dirinya dan tidak berpikir bahwa akibat yang di timbulkan akan membuat suatu masalah yang lama dan yang baru akan muncul lagi disetiap saat,sehingga saling mempertahankan hak milik dan jadi hak milik yang dapat di perdagangkan dengan jaul dan beli,seperti dengan jual beli rumah,alat-alat rumah tangga,sampai dengan pangan makan baik satu piring nasi kalau orang miskin sangat membutukannya itu bisa terjadi pertikian dan permusuhan.maka ada yang tidak berpikir ia telah menyiksa diriku yang seolah-olah didalam pikiran muncul se piring nasi tidak membagikan kepada anaknya di kalah lapar dan seperti orang kaya yang ada harta yang melimpah tidak membagikan sedikit yang merasa membutukan harta,seperti pakir miskin,panti jompo anak yatim piatu dan yang tertimpa musibah dari berbagai bencana alam dan sebagainya.

kembali dengan kehidupan dimana manusia mulai berpikir bahawa setiap kehidupan akan memgalami kelahiran dan pertumbuhan,dewasa,hari tua dan terserang penyakit,sehingga mengalami kematian,baik siapa saja baik raja,presiden,mentri,orang kaya,orang miskin dan lain-lain,pasti akan mengalami itu.Apabila berpikir ia telah memukul tubuhku,maka orang itu masih di liputi oleh kekotoran batin dari kilesa,dan disaat dimana orang itu belum mempahami dimana hidup baik hidupnya penuh kemiskinan dan penuh kekayan,itu hanya sementara dari setiap kehidupan disuatu saat akan berpindah tangan dari yang lain,jadi hidup ini tidak kekal apa adanya.perbuatan baik adalah yang bisa bertahan dan dibawak dikemudian hari,tidak lain seperti banyak berdana dan menanam buah karmma baik untuk menolong sesamanya baik dimana berada,jangan oleh pikiran yang memendam di dalam pikiran seolah-olah kebencian selalu menghantui dirinya dimana berada baik lingkungan dimana manusia itu hidup.

sejauh itu kehidupan manusia dapat dilihat dari kehidupannya sehari-hari dimana manusia itu hidup berdampingan sesamanya,baik dimana dan lingkungan manusia itu hidup,jadi apabila seseorang yang tidak memendan kebencian di dalam hidupnya,maka ia akan bahagia di dalam hidupnya seperti tidak merasa ia telah menyiksa diriku,ia tidak memukulku baik ucapan baik penganiyayan baik jasmani dan rohani,ia tidak mengalahkan aku,maka ia akan hidup berbahagia dan tenang tidak merasa dirugikan dengan persaingan hidup dimana baik kebutuhan pokok pangan dan sandang dan tidak merasa dikalakan dan dimenagkan,atau ia telah merampas barang-barangku tidak ada memendam kebencian dari pikiran dan lelah melepas untuk menolong sesaman manusia yang membutukan pertolongan,maka kebencian akan lenyap dari batinya.



Sabbe Satta Bhavantu Sukitata

(semoga semua makhluk hidup berbahagia)




Mettacittena :



oleh : Ven. Y.M. Bhikkhu candasilo




NB:keterangan lebih lanjut hubungi Alamat E_mail :www.candasilo@yahoo.com