Iklan

Monday, November 10, 2008

The Sprituality to tour Kathina Day : Di hari Kathina tour keliling Sumatera Utara bersama dengan Anggota Shanga Agung Indonesia

alam perjalan Sprituality dari Buddha untuk hari kathina dimana kami bersama anggota dari Shanga Agung Indonesia bersama-sama untuk melaksanakan perjalanan di hari khatina,jadi rute yang kami laksanakan dari Medan sampai ke Nias ini adalah gambar yang diambil dari perjalanan dari Medan menujuh ke tebing tinggi,Perdagangan,kisaran,Aek kanopan,rantau prapat,Aek Nabara,kota Pinang,Pdg sidempuan,Sibolga,Nias Gg. Sitoli adalah salah satunya adalah objeck pariwisata setelah perjalanan dihari kathina di Vihara dan cetiya yang ada,akan tetapi pelaksananya dari hari kathina dengan kunjungan para Bhikkhu Shanga yang biasa di undang oleh para yayasan bersama anggota dari Vihara dan cetiya baik dari yayasan sekolah yang mengundang dalam acara hari Kathina, ini adalah salah satu gambar dalam kunjungan pariwisata ke desa dan kota tentunya daerah yang ada sungai Arumjeram dalam gambar ini adalah gambar yang diambil di daerah air terjun si gura-gura,pada waktu itu kunjungan spirituality dari hari kathina ke vihara sebelum peringatan hari Kathina berlangsung jam waktu makan siang sudah selesai, maka kami diajak oleh umat dari vihara dan cetiya untuk kunjungan pariwisata dengan kunjungan objeck pariwisata yang ada di daerah masing-masing,sehingga banyak cerita dari pengalaman untuk spirituality dari kunjungan di hari kathina ini.

cara yang dilaksanakan pada waktu itu adalah spirituality dengan gabungan atau terkumpulnya anggota shanga atau bhikkhu, pada waktu itu kami sebagai shanga diman cuman ada tiga (3) orang bhikkhu dan seorang samanera yaitu : tentunya dalam rute kunjungan hari khatina yang terjadwal :bante Punna jato,bante Pannasami,bante Candasilo,samanera Maghawira dan kemudian yaitu keliling sumatera utara,akan tetapi dari setiap rute yang ada perjalanan kami dalam keadaan selamat untuk melaksanakan spirituality dari hari kathina baik pergi dan pulang dengan selamat,karena dalam perjalanan dengan rute tran sumatera yang melintasi jalan besar dari tran sumatera yang disekitar di kelilingi oleh kelapa sawit baik dari PTP, baik dari kebun rakyat dan pohon karet yang ada disekitar itu,sehingga perjalanan banyak yang dilihat cuman kebun dari pohon-pohon yang ada di sekitar pingiran jalan dan rumah penduduk sekitar kampong yang jaraknya jauh-jauh dari kampong ke kampong,kemudian perjalanan kami dengan baik bersama tentunya supir yang kuat staminanya yang sebagai ujung tombak perjalanan dan itu pun supir cadangan dari tidak tetap dan mobil pun di pinjam dari bante Kampiro thera untuk perjalanan hari kathina.

ute perjalanan hari kathina dan cuaca sangat mendukung pada waktu itu menuju ketempat tujuan,sesampai ke vihara dan cetiya yang ada kami siap untuk spirituality dari hari kathina ini,tetapi sebelumya waktu dan hari yang berjalan dengan baik,tentunya tidak lupa untuk waktu yang tersedia yaitu waktu makan siang dan waktu kunjungan pariwisata objeck kunjungan wisata dari daerah itu,akan tetapi melihat dari gambar yang diatas keadaan posisi bante Candasilo lagi mandi di air terjun di si gura-gura dan foto yang diatasnya pas posisi di sekitar air terjun sigura-gura,itu adalah sebatang pohon yang berbentuk pintu pohon yang kemudian dilihat dari dalam pohonnya berlobang sampai keatas,dan kemudian bante Candasilo lagi pas di posisi dari pintu dalam pohon itu lagi berdiri dari antara pintu pohon itu,pohonya sangat besar dan didalamnya banyak akar-akar pohon,dan tengahnya berbentuk corong keatas ini salah satu pohon yang saya ketemukan dimana waktu perjalanan objeck pariwisata di sigura-gura dan berfoto disana,kemudian air tejunnya sangat indah dilihat dari jarak jauh dan jarak dekat sehingga alam sekitanya terasa alamia dan nyata dimana sebelumnya memasuki massa vassa selama tiga bulan dimusim hujan,seorang bhikkhu beraditana dan menetap disuatu tempat baik di vihara dan cetiya untuk melaksanakan dan memesuki massa vassa selama tiga bulan itu,sehingga melaksanakan spirituality dari vinaya tentunya (sila),samadi(Meditasi),panna(kebijaksanan) yaitu banyak belajar dari ilmu pengetahuan dari dhamma desana,tentunya kotbha dhamma selama massa vassa berlangsung dan mempraktekan sila(vinaya)samadi(Meditasi) itu.

tulah spirituality dari perjalan seorang bhikkhu dan memasuki hari khatina yaitu persembahan juba,obat-obatan dan kebutuhan anggota shanga yang di laksanakan setiap setahun sekali ada pun kesempatan para umat Buddha tentunya di kota Medan dan sekitaranya dapat berkesempatan untuk berbuat baik berdana kepada bhikkhu shanga dalam acara khatina,karena para bhikkhu berkumpul untuk melaksanakan hari khatina itu,jadi sangat baik untuk umat Buddha yang berumah tangga supaya dapat menanam buah karmma baik,berkesempatan untuk berbuat baik itu sangat baik di hari kathina itu,karena berdana kepada bhikkhu shang bukan pada bhikkhu seorang saja maka kesempatan berdana kepada banyak bhikkhu shanga yang hadir saat itu tentunya di hari kathina.
Sehingga disetiap vihara dan cetiya banyak umat berbondong-bondong datang kevihara dan cetiya yang melaksanakan hari kathina itu,akan tetapi kehadiaran baik umat Buddha baik dari kalangan orang tua dan muda sampai anak-anak yang hadir pada saat itu turut ikut serta bersama-sama untuk merayakan hari kathina itu.
khir dari perjalan tentuya ke pulau Nias dengan begitu banyak yang objeck pariwisata tentunya air laut dan pemandangan dari kepulauan Nias itu dengan begitu pesonanya alam yang asli dari baik penduduk asli dan kebudayaan dari semua kehidupan baik lingkungan kehidupan,akan tetapi dilihat dengan mata pulau Nias adalah pulau yang indah meskipun pulau itu exes dari paska gempa bumi dan sunami tidak terhilang kebudayaan aslinya,seperti kami diajak oleh romo tapak wong dengan kunjungan objeck pariwisata museum Nias,itu pun saya dengar pengurusnya romo tapak wong itu bersama teman-teman dan staf dari museum itu,dan itu disingsingkan waktu dan tenaga untuk bertugas di pegawai negeri dan mengurus Vihara sebagai merangkap ketua yayasan di vihara itu.kemudian gambar yang diambil pada waktu berada di objeck pariwisata di nusa lima diman pingiran atau pantai di pulau Nias bersama romo dan anggotanya dan bante Punnajato dan bante Candasilo ,sehingga sampai kembali ke Vihara untuk melaksanakan hari kathina bersama –sama di vihara,dan pada waktu itu bante Punnajato memberi sila kemudian bante Candasilo memberi Dhammadesana tentang menjalakan sila,samadi,dan panna dan hari kathina dijaman shang Buddha dan hari kathina di Negara Buddis.kemudian kembali ke Medan dengan transpotasi dari udara yaitu pesawat terbang langsung menuju Kota Medan dan sampai ke Vihara Buddha Sujata dimana kami berdominisili disana bersama-sama sebagai anggota Shanga Agung Indonesia.

empat safari tour di hari kathina dengan rute perjalanan keliling sumatera utara tentunya dari Medan, sampai dengan itu hari kathina belangsung dari setiap kunjungan baik dari berbagai tempat seperti dengan hari kathina yang telah dijadwalkan dari ketua yayasan dari setiap Vihara atau cetiya yang ada,dalam pelaksanaan hari kathina dari safari tour banyak yang di jalankan tentunya dengan kunjungan dari vihara dan cetiya sampai dengan sekolah – sekolah yang ada yang mengadakan hari kathina,Sprituality dengan pelaksanaannya dengan tradisional Therawada,sehingga dengan itu para umat dengan niat tujuan untuk datang ke vihara baik cetiya tentunya dengan niat berbuat baik, dengan niat iklas melepas untuk berdana kepada bhikkhu shanga yang hadir pada waktu itu,jadi dengan niat tujuan datang dengan sanak keluarganya untuk memperigati hari kathina diman kesempatan untuk berbuat baik dan berdana di hari kathina di saat para bhikkhu berkumpul untuk melaksanakan hari kathina itu.

mbun pagi hari dimana selama perjalanan safari tour dengan tujuan dari vihara kevihara dan cetiya ke cetiya terasa dan sejuk didalam batin dengan tujuan untuk melaksanakan sprituality dari hari kathina,jadi selama para bhikkhu menjalakan massa vassa selama tiga bulan dengan bervassa disuatu tempat dengan aditana tidak berkunjung atau berpergian dari permukiman selama massa vassa itu berlangsung dan menetap disuatu tempat yang ditentukan oleh para bhikkhu yang bervassa,sehingga selama massa vassa itu berjalan maka para bhikkhu ada yang melaksananakan spirituality baik yang ekstrim baik yang bisa saja,jadi setiap kebutuhan bhikkhu ada yang berkurang tentunya juba yang mulai usang atau rusak,baik obat-obatan dan makanan dari setiap kebutuhan pokok para bhikkhu.

ara yang baik untuk menjalankan spirituality dari Ajaran shang Buddha adalah dengan mengikuti Tripitaka,jadi dalam kehidupan sehari-hari dapat di ketemukan dengan begitu banyaknya spirituality dari kehidupan dimana lingkungan kehidupan baik moraritas sikap dan tingka laku kehidupan manusia berasal dari dimana lingkungan kehidupannya berada,akan tetapi dari semua kehidupan dapat dijumpai dengan spirituality dari kehidupan masyarakat yang berbeda-beda baik dan buruk dari orang kaya dan orang miskin itu sudah pasti tidak sama dengan yang lainnya,sehingga dapat dilihat dari kehidupan manusia itu dimana dia berasal dengan lingkungan dimana dia berada tentunya tidak sama dengan masalah spirituality dari kehidupan manusia itu berada baik dari pandangan kehidupan sehari-hari dari tentunya umat Buddha yang berumah tangga tidak luput dari permasalahan kehidupan sehari-hari baik dari rumah tangga itu sendiri baik dari luar rumah tangga sendiri,tentunya masalah datang siriberganti dengan yang ada dalam kehidupan sehari-hari misalnya masalah datang dari diri sendiri,masalah datang dari keluarga,masalah datang dari isteri,masalah datang dari suami,masalah datang dari anak-anak,masalah datang dari orang tua,masalah datang dari luar baik teman dan di luar teman,itu bisa terjadi masalah yang mengakibatkan perselisihan,permusuhan,pertengkaran,dan pertikaian sampai dengan mengakibatkan ruginya kedua belah pihak,itu sering dijumpai oleh masyarakat umat yang berumah tangga,karena setiap umat manusia tidak luput dari kebutuhan pokok sandang dan pangan dari kehidupannya sehari-hari baik simiskin dan sikaya terus bersaing untuk mempertahankan kehidupannya dimana lingkungan umat manusia itu hidup,jadi masalah yang timbul baik perbuatan karmma baik dan karmma buruk dapat terjadi dimana saja,sehingga secara sengaja atau tidak sengaja dapat terjadi di dalam kehidupan umat manusia sehari-hari.embali dengan melihat Phisyscology kehidupan sehari-hari dapat di utarakan dengan baik dimana cerita kehidupan sehari-hari dapat di ungkap dalam bentuk cerita yang layak dibaca setiap umat manusia,akan tetapi semua masalah yang dijumpai tentunya tidak sama dan penu cerita dari kehidupan demi kehidupan misalanya cerita kehidupan perjalanan safari tour dari hari kathina dapat diceritakan dalam bentuk apa saja yang bisa diceritakan dengan baik sebagai bahan cerita dhammadesana untuk kotbah dhamma dimana bisa di ceritakan dengan baik,seperti cerita berikut ini : begitu atusianya dalam kunjungan di hari kathina perjalan tentunya melintasi kota, desa dan perkebunan disaat perjalan tentuya rasa dahaga diwaktu terik matahari yang menyinari mobil,kemudian dikalah perjalan lagi diguyur hujan yang lebat dan dingin sampai dengan cerita didalam mobil untuk menghilangkan rasa kantuk dalam perjalan siang sambil melihat pemandangan dari sisi jendela mobilmasalah yang mengakibatkan perselisihan,permusuhan,pertengkaran,dan pertikaian sampai dengan mengakibatkan ruginya kedua belah pihak,itu sering dijumpai oleh masyarakat umat yang berumah tangga,karena setiap umat manusia tidak luput dari kebutuhan pokok sandang dan pangan dari kehidupannya sehari-hari baik simiskin dan sikaya terus bersaing untuk mempertahankan kehidupannya dimana lingkungan umat manusia itu hidup,jadi masalah yang timbul baik perbuatan karmma baik dan karmma buruk dapat terjadi dimana saja,sehingga secara sengaja atau tidak sengaja dapat terjadi di dalam kehidupan umat manusia sehari-hari.